Mataharipos.com , Jakarta – Perkumpulan Penyelenggara Pelatihan Vokasi Pekerja Migran Indonesia (P3VOKASI-PMI) dan Asosiasi Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) menggelar diskusi publik tentang menyongsong pembukaan penempatan PMI ke Arab Saudi, bersama dengan LPK dan BLKLN. Acara digelar di Gedung APJATI, Jl. Warung Jati Barat, No.126, Duren Tiga, Mampang Prapatan, Kota Jakarta selatan, Jumat (21/03/2025).
“Diskusi ini bertujuan untuk mempersiapkan PMI dan lembaga pelatihan dalam menghadapi pembukaan penempatan PMI ke Arab Saudi.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua umum APJATI, Said Saleh Alwaini, MM., MIM, saat diskusi berlangsung.
Lanjut, Said Saleh Alwaini mengatakan diskusi ini merupakan kegiatan perdana, setelah APJATI melakukan penandatanganan kerjasama dengan P3VOKASI-PMI, diantaranya yaitu penyelarasan program pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi pekerja migran indonesia, nah ini terus kami lakukan,” ujarnya.
Ketua Umum APJATI menjelaskan, bahwa lembaga pelatihan harus mempersiapkan diri untuk memberikan pelatihan yang berkualitas bagi PMI. Pelatihan ini harus mencakup kemampuan bahasa Arab, pengetahuan tentang budaya dan adat istiadat Arab Saudi, serta keterampilan teknis yang memadai,” tandas Said Saleh Alwaini.
Dalam diskusi ini, Ketum APJATI, Said Saleh Alwaini juga membahas tentang pentingnya kerja sama antara P3VOKASI-PMI, APJATI, LPK, dan BLKLN dalam mempersiapkan PMI untuk bekerja di Arab Saudi. Dengan kerja sama yang efektif, diharapkan PMI dapat bekerja dengan sukses dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” terangnya
Disisi lain, diskusi publik ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mempersiapkan PMI dan lembaga pelatihan dalam menghadapi pembukaan penempatan PMI ke Arab Saudi,” ucap Said Saleh Alwaini.
Dalam diskusi ini, Ketua Umum P3VOKASI-PMI, Faisal Sondeng mengatakan bahwa pembukaan penempatan PMI ke Arab Saudi merupakan kesempatan besar bagi PMI untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Namun, perlu dipersiapkan dengan matang agar PMI dapat bekerja dengan efektif dan efisien di Arab Saudi,” kata Faisal Sondeng.
Saat disinggung seperti apa standar LPK untuk memenuhi syarat bagi PMI berkompeten, Faisal Sondeng mengatakan standar pelatihan itu kita akan mengikuti sesuai dengan standar pemerintah khususnya, yaitu lembaga sertifikasi profesi, begitu juga negara tujuan mempunyai standar, sehingga memang kedepannya seperti pekerjaan rumah tangga untuk memastikan penempatan sesuai dengan skillnya memang harus dilakukan pelatihan,” paparnya.
Usai diskusi kepada awak media, Sekjen APJATI, Kausar N Tanjung, SE mengatakan
Kita support kegiatan yang dilakukan oleh ketiga populasi, P3VOKASI-PMI, APJATI dan LPK/BLKLN, karena memang sejalan dengan programnya dan bagaimana bisa menempatkan Tenaga Kerja Indonesia ke Arab Saudi lebih kurang 400.000 per tahun.
“Jadi kami sebagai pelaku penempatan PMI harus mempersiapkan dalam rangka persiapan untuk dibukanya penempatan ke Arab Saudi, maka kami gandeng ketiga vokasi untuk melakukan pelatihan karena pelatihan itu dalam undang-undang menjadi wajib dalam rangka melindungi PMI sehingga berkompeten,” jelas Kausar.
APJATI sudah melakukan mou untuk menempatkan PMI ke Arab Saudi dengan menggandeng P3VOKASI-PMI,” terang Kausar.
APJATI melihat apa yang dilakukan oleh P3VOKASI-PMI hari ini dibuat secara continue untuk waktu yang tepat, kemudian kami dari APJATI akan melaksanakan namanya akademi, momen-momen itu kita buat pendidikan pemantapan untuk mempersiapkan tentang pelatihan, kami tadi sudah mendiskusikan bidang-bidang pelatihan untuk penempatan, yang ada dalam struktur kami dan harus kita penuhi,” papar Sekjen APJATI. Pada kesempatan yang sama, LPK dan BLKLN, saat dikonfirmasi awak media menanggapi terkait diskusi publik tentang persiapan menyongsong Penempatan PMI ke Arab Saudi.
Salah seorang LPK, Sumiati merasa senang setelah 14 tahun tidak ada penempatan pekerja migran Indonesia ke Arab Saudi, dan rencananya pemerintah akan dibuka kembali moratorium penempatan PMI ke Arab Saudi.
Lanjut, Sumiati menanggapi tentang persiapannya dalam memberikan pelatihan bagi PMI, kami sambut dengan senang sekali, semangat dan kita sukseskan pelatihannya dengan SDM yang mumpuni,” katanya sembari tersenyum.
Hal senada juga disampaikan oleh LPK Selaras, Hamdi menyambutnya dengan antusias sekali, akan dibuka kembali penempatan PMI ke Arab Saudi, karena memang diharapkan kejayaan masa lalu banyak tenaga kerja kita yang tertolong yang tidak dapat pekerjaan di negeri sendiri, selain mendapatkan pekerjaan, tenaga kerja Indonesia bisa terbantu bisa melaksanakan umroh dan haji, itu plusnya Penempatan PMI ke Arab Saudi,” ungkapnya.
Lanjut, Hamdi mengatakan bahwa mereka telah mempersiapkan diri untuk memberikan pelatihan yang berkualitas dan memadai bagi PMI sehingga menghasilkan SDM yang berkompeten.
Red