Lampung Utara – Kepala Desa (Kades) Kedaton, Kecamatan Abung Tengah, Hasan Muhtaridi, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang ramai di media sosial mengenai pembangunan onderlagh, gorong-gorong, serta insentif perangkat desa.
Muhtaridi menegaskan bahwa pembangunan gorong-gorong di desanya tidak dilakukan dengan mengurangi bahan material atau bermaksud berbuat curang. Namun, kondisi gorong-gorong yang belum kering menyebabkan kerusakan ketika dilewati warga.
“Namanya jalan, tidak mungkin kami jaga 24 jam. Sejak awal menjabat, kami berkomitmen membangun Desa Kedaton. Jadi, meskipun rusak, itu tetap tanggung jawab kami dan akan diperbaiki. Saya sudah meminta tukang untuk memperbaikinya, tetapi mereka masih ada pekerjaan lain. Namun, gorong-gorong ini pasti akan kami perbaiki,” ujar Muhtaridi.
Terkait onderlagh yang belum terselesaikan hingga 2025, Muhtaridi menjelaskan bahwa keterlambatan itu disebabkan pencairan anggaran yang masuk pada akhir Desember 2024, bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu, beberapa pekerja juga mengambil cuti untuk pulang kampung atau berlibur bersama keluarga.
“Kami sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan instansi terkait mengenai kendala teknis ini. Alhamdulillah, para pekerja sudah kami minta untuk segera menyelesaikan pembangunan jalan onderlagh agar masyarakat bisa menikmati jalan yang lebih baik,” jelasnya.
Muhtaridi juga menanggapi isu keterlambatan insentif perangkat desa yang sempat menjadi perhatian. Menurutnya, hal itu terjadi karena Sekretaris Desa (Sekdes) meninggal dunia, sehingga ada kendala dalam pengurusan administrasi.
“Setelah kami membuka kembali arsip-arsip, masalah ini sudah terselesaikan. Saya, sebagai Kades, bersama perangkat desa, meminta maaf atas miskomunikasi yang terjadi baik dengan masyarakat maupun perangkat desa lainnya,” tandasnya. (Red)
