MENGGALA, MATAHARIPOS.COM- Memasuki malam akhir Ramadan 2024, Komunitas Seni Budaya Menggala (KSBM) Tulang Bawang (Tuba) menggelar Pawai Obor Malam Limou Likur.
Penjabat Bupati Tuba, Qudrotul Ikhwan, membuka kegiatan itu di Lapangan Aspol Menggala, Kamis (4/4/2024) malam.
Acara mulai dari Lapangan Aspol Menggala dan berakhir di Tangga Raja Ujung Gunung Menggala.
Seluruh warga Menggala antusias mengikuti kegiatan. Selain itu, acara ini sebagai salah satu budaya adat asli Menggala yang telah lama tergerus modernisasi.
Ketua KSBM Tuba, Suhirmansyah, S.Kom., mengatakan, masyarakat Menggala dahulu rutin menggelar pawai obor malam Limou Likur pada salah satu malam ganjil setiap Ramadan.
Masyarakat Tuba meyakini, bahwa malaikat utusan Allah SWT akan hadir di rumah-rumah warga yang terang, bersukacita, penuhi kegiatan agama, seperti tadarus, iktikaf, dan lain sebagainya.
Warga Menggala mengadakan Pawai Obor Malam Limou Likur ini dalam rangka menyambut malam lailatul qodar.
“Mari kita hidupkan kembali budaya leluhur yang bernilai tinggi sehingga akan menjadikan Tuba sebagai kabupaten maju, berlandaskan kekayaan adat istiadat bernilai tinggi, dan luar biasa ini,” kata ia mengajak.
Penjabat Bupati Tuba, Qudrotul Ikhwan, mengungkapkan, esensi pawai obor malam Limou Likur ini, bahwa 10 hari terakhir Ramadan ada satu malam istimewa bernama lailatul Qadr. Satu malam istimewa lebih dari seribu bulan.
Ia mengapresiasi KSBM karena telah berinisiatif menggelar kegiatan positif ini.
Menurutnya, terobosan luar biasa ini membuktikan, eksistensi adat penuh filosofi positif ini mampu mempertahankan nilai luhur adat istiadat di tengah laju kencang era modernisasi global.
“Budaya kita memiliki nilai-nilai sangat luar biasa,” kata ia.
Ia mengajak agar masyarakat bangkit bangkit dan terus membangun Tuba dengan origininalitas budaya yang akan menjadikan Tuba sebagai Kabupaten Udang Manis (Unggul Damai Aman Nyaman Guyup Mandiri Agamis Natural Inovatif dan Sejahtera. (rls)