Dirgahayu Ke-70 GMNI, Sekjen Pemuda Demokrat Indonesia Refleksi dan Imbau Kaum Marhaenis

matahari
Foto Istimewa.
Foto Istimewa.
Example 120x600

JAKARTA, MATAHARIPOS.COM-  Setelah berdiri 23 Maret 1954, kini pada 23 Maret 2024, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menginjak usia 70 tahun

Pada momentum dies natalis organisasi kemahasiswaan berhaluan nasionalis itu menjadi refleksi dan perayaan beragam para alumni dan kader pada setiap daerah se-Indonesia

King Vidor, Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Demokrat kepada mataharipos.com, Senin (25/3/2024) mengatakan, keadaan global seperti saat ini sangat rapuh dan diambang  tidak jelas.

”Momentum situasi global dimana keadaan saat ini situasi begitu rapuh serta diwarnai ketidak jelasana atau VUCA” katanya.

Ia menegaskan, sebagai generasi penerus marhaenis harus melihat peluang guna memingkatkan kreativitas akan situasi saat ini

”Harus dipandang sebagai suatu peluang generasi penerus nasionalis marhaenis. Karena disinilah kreativitas kita diuji, kepemimpinan di era milenial yang adaptable dengan jaman, juga cepat dan juga satu hal yang mendasar dan di perlukan dalam situasi sekarang, yaitu  pemahaman dan menggunakan identitas atau jati diri,” tegasnya

”Itu semua ialah tantangan dan modal awal kita. Karena kita di kader dengan landasan “value” oriented bukan cuma, “goal oriented”. Ketika bicara ideologi, semua landasan itu sudah tertanam dari kakek nenek moyang kita yangg pernah menguasai samudera dan tercatat sebagai salah satu bangsa yang dapat menahan invasi Mongolia,” imbuhnya

Karena itulah identitas jatidiri dengan “value” ke indonesiaan merupakan suatu modal bagi generasi penerus nasionalis marhaenis

“Kita bisa lihat bangsa-bangsa yang leading di era ini adalah bangsa yang membawa identitasnya, bukan bangsa naif dengan menafikan identitas jati dirinya,” kata ia lagi.

Karena itulah momentum situasi saat ini adalah waktunya mentlunjukan dan membuktikan, bahwa benar kalau  adalah keturunan dari suatu bangsa besar dengan identitas yang bisa,  diwariskan dan dijadikan kebanggaan generasi penerus.

“Kita patahkan doktrin kalau kita bangsa malas, mau instan, tidak disiplin dan lainnya, yang sudah di ditancapkan di benak bangsa kita sendiri,” tegasnya.

“Tunjukan hai gimin-gimin bahwa kalian siap menjadi pelopor dengan mengacungkan tinju kalian kepada situasi global, Nasionalisme Menantang Global, Gimin Menantang Vuca,” ujarnya

Ingat pernyataan, Bung Karno di Laanraad Bandung “paduka hakim yang mulia, mengapa bangsa kami begitu menggandrungi akan hadirnya herucakra. Karena nenek moyang dahulu pernah menguasa samudera hingga Madagaskar.”

King vidor mengungkapkan, tidak heran jika dan yang lainnya merindukan saat-saat itu kembali dengan membuat kawah candradimuka

”Dirgahayu GMNI (pejuang pemikir-Pemikir pejuang) kita pernah dihantam, ditindas, digilas jadi abu, tapi kita bangkit lagi,” ucapnya. (ben)